Dampak Media Elektronik terhadap Perkembangan Anak

Pengaruh media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih dan jumlahnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memperhatikan, mendampingi dan mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV, bermain playstation, menonton video/DVD/VCD daripada melakukan hal lainnya.

Media merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Di satu sisi media memiliki dampak positif  dan  sisi yang lain memiliki dampak negatif. Pada sisi positif  media dapat memberikan informasi dengan mudah dan cepat melalui  surat kabar, televisi, radio, film, dan internet . Misalnya, acara pendidikan dan informasi di TV, buku cerita anak, situs-situs pendidikan di internet, film-film yang menghibur dan sekaligus mendidik, atau videogame yang sehat bagi anak.
Namun, pada sisi negatif, media dapat menampilkan muatan yang tidak baik dikonsumsi, terutama untuk anak-anak yang sedang mengalami masa transisi sehingga peran orang tua sangat penting. Adapun penyimpangan perilaku yang biasa dilakukan remaja diantaranya adalah sering melakukan tindak kekerasan, mengakses situs porno, komik porno, film atau game yang bermuatan kekerasan.

Remaja merupakan salah satu fase perkembangan setelah anak-anak. Pada fase ini remaja mengalami masa transisi  dalam hidupnya yaitu masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat termasuk perubahan aspek kognitif, emosi sosial dan pencapaian. Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun sebagian lainnya bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis dan sosial. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

  1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
  2. Ketidakstabilan emosi.
  3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
  4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
  5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
  6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
  7. Senang bereksperimentasi.
  8. Senang bereksplorasi.
  9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
  10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja di atas dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja diantaranya adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.

Dewasa ini sering kita baca, lihat dan dengar di media elektronik bahwasannya penyimpangan perilaku remaja pada tahun 2014 melesat dari tahun sebelumnya. Di bawah ini merupakan beberapa kasus penyimpangan perilaku remaja yang terdapat di berbagai media sosial pada tahun 2014, yakni:

  1. Pelajar hamil di luar nikah marak di Purwakarta
  2. Tawuran pelajar di Tegal, satu luka parah dan 12 siswa ditangkap
  3. Remaja 13 tahun dilaporkan cabuli 6 bocah
  4. Bukannya belajar, 20 pelajar SMP asyik pacaran di jam sekolah
  5. Disiram air keras, dagu siswa Muhammadiyah Kemayoran bolong

Berkaca dari beberapa kasus perilaku penyimpangan tersebut, hal ini membuat banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Hal ini diakibatkan akibat mudahnya anak remaja menerima dan mengakses informasi dari media elektronik tanpa adanya penyaringan. Apabila tidak dilakukan pengawasan baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah tentu akan berdampak pada perkembangan anak yang kelak akan berpengaruh pada masa depannya.

Dalam hal ini peran orangtua sangat penting, dalam mengawasi dan mendiidik anaknya ketika berada dirumah. Penanaman nilai-nilai islam harus ditanamkan sejak dini, hal ini dilakukan sebagai benteng dalam mengendalikan perilakunya sendiri ketika jauh dari pengawasan orangtua maupun guru, sehingga mereka akan segera menyadari dan memperbaiki diri ketika berbuat salah. Tentu apabila hal ini dapat dilakukan sejak dini insyaallah penyimpangan perilaku pada anak dapat diminimalisir. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.

Sumber Pustaka :

  • Bahan Ajar Pendidikan Media untuk Guru, 2010, Dikembangkan oleh Yayasan Pengembangan Media Anak dengan dukungan UNICEF.
  • Pengaruh Media Terhadap Perkembangan Anak, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2009.
  • Gunarsa, S. D. (1989). PsikologiPperkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.

Penulis:

  1. Devi Lianti , S.Pd
  2. Ratu Ummu Sholihat, S.Pd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*