I Don’t Like Monday “to be“ I Do Like Monday

Oleh Ade Herfi Fauziah, M.Pd

Tidak bisa dipungkiri, umumnya bagi seorang pekerja mengawali aktivitas di hari Senin merupakan momok yang tidak bisa dihindari atau yang biasa disebut “Monday Blues”. Pasalnya, setelah weekend yang merupakan waktu bersama keluarga dan beristirahat akan berakhir kemudian datanglah hari Senin yang dihadapkan dengan pekerjaan kembali. Inilah kebanyakan alasan mengapa para pekerja merasa berat memulai aktivitas di hari Senin dibandingkan dengan hari-hari yang lainnya.

Fakta dari “Monday Blues” menurut HCMS Research Reference Data-base dalam penelitiannya terhadap karyawan/pegawai dari 30 perusahaan besar di Inggris menunjukkan data cuti sakit sebagai berikut:

DayNumber
Sunday93,845
Monday2,596,660
Tuesday2,195,641
Wednesday1,998,279
Thursday1,961,727
Friday2,064,126
Saturday327,246

Dari data tersebut diatas menunjukkan bahwa cuti sakit di hari senin memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan dengan hari-hari yang lain. Hal tersebut berarti banyak para pekerja yang mengklaim bahwa memulai aktivitas di hari Senin begitu berat.

Walaupun banyak fakta-fakta terkait “Monday blues” atau bahkan kita sendiri yang mengalaminya tapi jangan khawatir, untuk mengatasinya bisa ikutin beberapa motivasi yang dilansir dari berkeleywellbeing.com di bawah ini:

Pertama, Office Breakfast: penelitian menunjukkan bahwa melakukan sarapan secara teratur dapat meningkatkan kecerdasan kognitif dan intelektual (Hoyland et al., 2009). Selain itu menyediakan makanan sehat untuk rekan kerja sangatlah menyenangkan, hal tersebut dapat membuat hari senin kita lebih bermakna selain efek positive untuk diri sendiri hal tersebut juga dapat meningkatkan motivasi rekan kerja.

Kedua, outdoor meeting : untuk meningkatkan mood kita di hari Senin alangkah lebih baiknya adakan rapat di luar, karena menurut Ryan pertemuan di luar dapat membuat suasana hati lebih baik juga mampu mengatasi stres.

Ketiga, Weekend catch-up time: kita tahu bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Menurut teori  Self-Determination menghabiskan waktu bersama orang yang memiliki tujuan, pandangan dan ketertarikan yang sama merupakan motivasi terkuat. So, kita bisa menciptakan weekend dengan kegitan-kegiatan bersama keluarga, sahabat ataupun komunitas yang memiliki ketertarikan yang sama karena hal tersebut dapat mendorong dan meningkatkan semangat untuk menghadapi hari Senin.

Keempat, weekly goal setting: salah satu alasan yang menyebabkan ketakukan ketika menghadapi hari Senin biasanya kita tidak punya tujuan kerja yang spesifik sehingga mengurangi produktivitas kinerja. Menurut Latham & Seijts, 1999 membuat short-term goals atau tujuan jangka pendek merupakan strategi efektif dalam meningkatkan motivasi dan ketekunan dalam menghadapi tantangan. Maka, untuk menghindari stres karena tidak punya tujuan pekanan yang jelas cobalah buat target-target pekanan sehingga bekerja bisa lebih produktif dan menyenangkan.

Ketakutan terhadap hari Senin memang tidak bisa dihindari, oleh karena itu ke-4 motivasi diatas dapat meningkatkan semangat kerja dan pekerjaan terasa menyenangkan.