Tips dari Penghafal Al Qur’an hingga Tembus PTN Impian

Serang – Prestasi luar biasa diraih oleh Rahma Haliza, seorang siswa SMAIT Bina Insani juga santri Pesantren Bina Insani yang berhasil mengejar cita-citanya dan meraih kesuksesan ganda dalam perjalanan pendidikannya. Rahma berhasil diterima di Universitas Jenderal Soedirman dengan jurusan Teknologi Pangan, sambil tetap mengaktualisasikan mimpinya untuk menjadi seorang penghafal Qur’an.

Rahma Haliza, seorang siswi berbakat, disiplin tinggi serta memiliki management waktu yang baik telah menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMAIT Bina Insani pada tahun ini dengan penuh dedikasi. Dia terus memupuk semangat dan tekadnya untuk mengejar cita-citanya untuk masuk ke PTN dan menjadi penghafal Al Qur’an. Dalam proses belajarnya, Rahma menggabungkan kecerdasan intelektual dan spiritualnya.

Tak diragukan lagi, Rahma adalah salah satu siswi yang aktif dan disiplin di SMAIT Bina Insani. Dia selalu berusaha untuk menjadi siswa yang berprestasi di bidang akademik dan non-akademik. Selain itu, Rahma juga mengikuti program hafalan Qur’an di pesantren Bina Insani.

Yang istimewa dari seorang peraih kesuksesan ganda ini, Ia mulai menghafal Al Qur’an semenjak duduk di bangku SMP namun belum serius dan fokus, ketika masuk ke SMAIT Bina Insani sekaligus Pesantren Bina Insani ia mulai menghafal Qur’an lagi sampai diakhir kelas XI hafalannya hanya sekitar 8-9 Juz. Ketika masuk ke kelas XII ia diberi arahan untuk fokus menghafal Al Qur’an. Pada awalnya ia sempat ragu karena posisinya sudah kelas XII yang ingin fokus masuk ke Universitas. Tapi setelah meyakinkan diri dengan motivasi orang-orang disekitar akhirnya ia mantap untuk fokus menghafal Al Quran dengan tidak melupakan mimpinya untuk masuk ke PTN “awalnya sempat ragu, bagaimana tidak yang harusnya kelas XII sudah fokus persiapan daftar SNBP, USP, Kursus, Pesantren dll”. Ucapnya.

Setelah kurang lebih satu tahun dilalui Rahma Haliza berhasil menghafal Al Quran sebanyak 18 Juz dengan total hafalannya sebanyak 27 Juz, meskipun belum genap 30 Juz dengan kurun waktu yang relatif singkat serta kesibukan yang luar biasa di kelas XII ia berhasil menggapai mimpi gandanya yang hampir menyelesaikan hafalannya dan masuk ke PTN.

Rahma Haliza mulai menyiasati dan mengatur waktu belajarnya se-efisien mungkin, bagaimana ia mengatur waktu belajar di sekolah dan di pesantren “habis subuh setoran di asrama, terus pas jam T3Q (menghafal Quran) di sekolah kadang lanjut hafalan baru/ulangin yang tadi pagi disetorkan, lanjut lagi sampe duhur maksimal setor lagi jam 11/habis duhur (tergantung ayat yang disetorkan) kalau sudah sesuai target lanjut nyicil-nyicil soal UTBK/info-info kampus jalur kampus dsb. Habis ashar pulang ke asrama mandi makan lanjut kegiataan asrama sampe ba’da isya (biasanya buat waktunya setoran muroja’ah). Ba’da isya kegiatan pondok sampai jam 9 (tergantung), lanjut ngerjain tugas sekolah dsb (yang berhubungan dengan sekolah/kampus). Kalau hari nya les, habis asar mandi lalu otw les sampe jam 07.30 malem”, Ungkapnya.

Melalui kerja kerasnya yang tak kenal lelah, Santri Pesantren Bina Insani ini berhasil meraih mimpinya, proses ini tentu tidak lepas dari bimbingan langsung dari para ustadzah dan dewan gurunya yang terus selalu memotivasi dan mendidiknya, “selama halaqoh Rahma mampu menghafal 1 halaman dalam waktu kurang dari 1 jam dan mampu menyetorkan muroja’ah sebanyak 2 halaman dalam waktu 1 jam, selain itu manajemen waktunya juga bagus, Rahma itu disiplin bahkan dia yang rajin mengajak adik-adik kelasnya untuk segera melakukan agenda selanjutnya di Pesantren” Ucap Ustadzah Hasna Iffah Karimah, S.Ag selaku pengasuh Pesantren putri Bina Insani.

Keberhasilan Rahma dalam penghafalan Qur’an juga dibarengi dengan prestasi akademik yang mengesankan. Ia berhasil masuk ke Universitas Jenderal Soedirman melalui jalur raport atau SNBP dengan jurusan Teknologi Pangan.

Rahma sangat bersemangat dan tidak sabar untuk memulai perjalanan barunya di Universitas Jenderal Soedirman. Jurusan Teknologi Pangan yang dipilihnya merupakan bidang yang memadukan minatnya dalam mempelajari ilmu pangan dengan keinginannya untuk berkontribusi positif dalam bidang tersebut. Dia berharap dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya untuk berperan dalam pengembangan makanan yang sehat dan bernutrisi.

Kepala SMAIT Bina Insani Ibu Elin Nurlena, S.Pd, mengungkapkan rasa bangga dan penghargaannya terhadap pencapaian Rahma Haliza. “Rahma adalah contoh siswa yang luar biasa dan menginspirasi bagi adik kelasnya di SMAIT Bina Insani. Prestasinya dalam bidang akademik dan hafalan Qur’an mencerminkan dedikasinya yang tinggi dan tekadnya yang kuat. Kami yakin dia akan sukses di universitas dan masa depannya yang cerah.”

Rahma Haliza adalah bukti hidup bahwa kesuksesan tidak hanya dapat dicapai melalui dedikasi dan usaha keras, tetapi juga dengan menjaga keseimbangan antara dunia akademik dan spiritual. Dia adalah contoh nyata bagi banyak siswa yang bercita-cita tinggi untuk mengejar impian mereka tanpa mengabaikan nilai-nilai agama.

Semoga Rahma Haliza terus menginspirasi dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan. Selamat dan sukses untuk perjalanan pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman.