Melalui sebuah Triiler Film “1001 Inventions and The Library of Secrets” (1001 Penemuan dan Perpustakaan Rahasia).
Film ini adalah triller sebuah buku berjudul “1001 Inventions: The Enduring Legacy of Muslim Civilization” dan telah mendapatkan penghargaan berkelas dunia, di antaranya:
- Film Terbaik (Seni dan Kemanusian) dari New York Festival 2010, selain itu film ini juga memenangkan delapan penghargaan lain pada festival tersebut.
- Film Terbaik (Pendidikan) dari Cannes Corporate Media and TV Festival 2010
- Film Pendidikan Terbaik dari US International Film Festival, 2010 di Los Angeles, selain itu film ini juga memenangkan tiga penghargaan lainnya dalam festival film tersebut.
- Film Tebaik (Pendidikan) dari IVCA Awards 2010 di London
- Film Tebaik (Pendidikan) dari World Media Festival 2010 di Hamburg.
Film ini mengisahkan tentang sembilan orang anak lugu masuk ke sebuah pustaka. Seorang di antara mereka anak perempuan berjilbab
Seorang guru perempuan membagi anak tersebut ke dalam tiga kelompok yang masing-masing beranggotakan tiga orang. Mereka diperintahkan untuk meneliti peradaban dunia dan perbedaannya dengan pertanyaan, apa pengaruh peradaban tersebut untuk dunia modern saat ini.
Kelompok pertama dipimpin oleh Sarah, ditugaskan mencari peradaban Yunani Kuno. Kelompok kedua dipimpin oleh Rafi, ditugaskan mencari peradaban Rumawi Kuno.
Dengan langkah gontai, kelompok pimpinan Dany menuju pustaka di lantai atas. Di sana mereka bertemu dengan seorang lelaki yang berusia sekitar lima puluh tahun, seorang pustakawan (diperankan oleh Sir Ben Kingsley).
Setelah berbicara sejenak, akhirnya lelaki itu mengajak Dany dan kedua kawannya menuju ruang pustaka di lantai atas. Mereka berjalan melalui ruangan luas dan panjang yang dipenuhi amat banyak buku tebal yang tersusun rapi di rak-rak yang memenuhi ruangan dan menutupi dinding.
“Kita akan ke mana?” Anak-anak itu penasaran.
“Dari kegelapan menuju cahaya.”
Setelah beberapa saat, sampailah mereka di dekat jam gajah. Pustakawan menemukan yang dicarinya untuk ditunjukkan kepada anak-anak, sebuah buku.
“Silakan lihat kenyataan di zaman yang kalian cari, kalau kalian berani,” kata pustakawan.
Dan buku tua itupun terbuka sendiri, muncullah cahaya masa silam. Di dalam cahaya itu keluar seorang ilmuan bernama Al-Jazari, penemu mesin (diperankan juga oleh Sir Ben Kingsley).
“Yang disebut zaman kegelapan itu tidak sepenuhnya gelap. Kegelapan itu hanya di Eropa, sementara itu ada peradaban yang bersinar terbentang dari Spanyol ke Cina,” kata Al-Jazari.
“Peradaban siapa itu,” tanya Dany.
“Peradaban orang Islam, saudaraku,” kata Al-Jazari.
Peradaban Islam itu bermanfaat banyak pada dunia modern lebih daripada apa yang dapat orang bayangkan.
Muncullah Ibnu Al-Haitham, penemu kamera yang asli. Setelahnya muncul Abbas bin Firnas, penemu pesawat terbang yang sebenarnya, seribu tahun sebelum Wight bersaudara.
Kemudian muncul Abu al-Qasim al-Zahrawi, bapak pembedahan. Alat temuannya masih dipakai di rumah sakit modern sekarang. Lalu muncul Maryam al-Astrolabi, ahli astolobe, tentang letak langit dan bintang.
Setelah melihat zaman keemasan, ketiga kelompok anak itu kembali ke lantai bawah tempat guru dan kawan-kawannya.
Dany dan kawan-kawan berdiri di tangga seraya tersenyum ke arah guru dan kawan-kawan di kelompok lain.
“Kalian tahu bahwa peradaban Yunani dan Rumawi Kuna yang berpengaruh terhadap peradaban zaman modern,” kata guru perempuan meyakinkan.
“Sebenarnya, Bu, itu tidak sepenuhnya benar,” kata Dany dari atas tangga.
Dan fim itu berakhir dengan kesan bahwa dunia barat telah sekian lama menipu anak-anak sekolah melalui pelajaran sejarahnya.
Berikut ini Film tersebut:
Apa saja pesan positif yang bisa kita ambil dari film tersebut?
Apakah filmnya sudah sub indo ya? Pengen nonton.. Terimakasih sudah berbagi